Minggu, 19 Maret 2023

Rangkuman 9 makro

 

RANGKUMAN PETEMUAN 9

MAKROEKONOMI DAN ISU GLOBAL

Windy Yulianti

NPM. 10522006

DOSEN: Dr.Ir.Eka Purwanda, S.E, M.Si

Mengapa CPO Indonesia ditolak Uni Eropa?

Industri kelapa sawit merupakan sektor strategis yang memiliki kontribusi yang besar dalam pembangunan ekonomi indonesia, penyumbang devisa terbesar juga selevel dengan batu bara. Secara kuantitas bahkan penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, walaupun belum bisa seperti Saudi Arabia sebagai pengekspor minyak dunia.

Bahkan parlemen Uni Eropa telah mengeluarkan kebijakan untuk menghentika penggunaan Crude Palm Oil (CPO) pada 2021, menganjurkan menggunakan

·        Deforestasi (penggundulan hutan setelah panen)

·        Degradasi habitat satwa (habitat berubah sehingga merusak)

·        Mempekerjakan anak di bawah 16 tahun

·        Korupsi (banyak korupsi dalam ekspor kelapa sawit hampir 300 M)

·        Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM): pekerja yang bekerja di perusahaan pengolahan menerima upah minimum, sedangkan pemanen dibayar secara target (contoh: target 1300 kg/hari). Banyak yang membawa anak istri diajak bekerja dalam kondisi yang berbahaya.

 

Adanya masalah terhadap kondisi para pekerja di perkebunan diklasisfikasikan menjadi 6 masalah utama:

1.      adanya ketidaksetaraan perlakuan hak mengenai kontrak dan upah antara para pekerja yang di perusahaan, dengan pekerja pemanen kelapa sawit dan pemelihara perkebunan.

2.      masih minimnya tingkat keamanan bagi para pekerja di perkebunan yang disediakan oleh perusahaan.

3.      perusahaan masih membiarkan anak usia dini bekerja di perkebunan, padahal sudah meratifikasi Konvensi ILO 182.

4.      ada tindakan abuse dari pihak perusahaan dalam memperlakukan perempuan yang hendak cuti haid.

5.      pemberian jaminan sosial yang diskriminatif terhadap pemanen sawit dan pekerja pemeliharaan perkebunan yang tidak dilindungi oleh jaminan sosial.

6.      perusahaan mempekerjakan perempuan di bawah zona berbahaya

Indonesia dan Malaysia telah mengajukan gugatan ke organisasi perdagangan dunia (WTO) secara terpisah terhadap Uni Eropa. Indonesia dan Malaysia akan membuka pasar baru di negara-negara pengimpor pangan di Timur Tengah, Asia Tengah dan Afrika Utara.

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ETS MAKRO

  UNIVERSITAS TEKNOLOGI DIGITAL BANDUNG   FAKULTAS MANAJEMEN INOVASI WINDY YUL...